Belajar conditional clause sangat penting untuk meningkatkan kemahiran berbahasa dan keterampilan komunikasi. Klausa kondisional, mengungkapkan hipotesis, kemungkinan, dan konsekuensi, penting untuk menyusun kalimat kompleks dan bermakna.
Memahami cara menggunakan berbagai jenis kalimat kondisional (nol, pertama, kedua, ketiga, dan campuran) berguna dalam menyampaikan berbagai tingkat kemungkinan. Sehingga, membuat ekspresi menyampaikan suatu hal lebih tepat dan bernuansa. Kemampuan ini sangat penting dalam penulisan akademis dan profesional.
Topik Pembahasan
Apa itu Conditional Clause
Kalimat kondisional atau conditional sentence adalah struktur dalam bahasa Inggris yang menyatakan hubungan antara suatu kondisi dan konsekuensi potensialnya. Kalimat ini digunakan untuk membahas situasi hipotesis atau nyata, dan hasilnya bergantung pada apakah kondisi yang dinyatakan terpenuhi.
Situasi Selalu Benar (Fakta Ilmiah) / Scientific Fact | You will get green if you mix yellow and blue. |
Situasi Hipotesis di Masa Lalu | If Joko had studied harder, he would have joined the semifinal. |
Kondisi Nyata | If it rains, we will wear the raincoat |
Situasi Hipotetis | If we were rich, we would buy your restaurant. |
Disebut conditional clause karena adanya klausa conditional “if” (kondisi) dan klausa utama (konsekuensi). Keduanya memiliki berbagai jenis, masing-masing memiliki tujuan khusus dalam menyampaikan berbagai tingkat kemungkinan atau kepastian.
Struktur Bahasa Conditional Clause
Tipe conditional clause dapat menentukan struktur bahasa yang digunakan, sebagaimana penjelasan berikut:
Conditional Sentence Type 0 dan Penggunaannya
Conditional sentence type 0 digunakan untuk mendiskusikan fakta umum, fakta ilmiah, atau berbagai kondisi yang secara konsisten terjadi di bawah kondisi tertentu. Berikut adalah struktur conditional sentence tipe 0: If + Simple Present + Simple Present.
Penggunaan tipe conditional sentence ini adalah untuk mengungkapkan suatu hal yang bersifat fakta, dengan contoh berikut:
- If it rains, the ground gets wet
- If you drop this apple, it falls to the ground
- When you add sugar to my coffee it becomes sweet.
Jadi, gunakan simple present ketika kamu ingin menyatakan suatu kebenaran umum maupun ilmiah saat menggunakan kata “if”.
Conditional Sentence Type 1
Disebut sebagai “real” conditional, tipe 1 digunakan untuk situasi yang nyata atau mungkin terjadi. Peristiwa ini terjadi jika kondisi tertentu terpenuhi. Struktur conditional sentence type 1 adalah sebagai berikut: If + Simple Present, + Simple Future.
Tipe 1 berorientasi ke masa depan. Suatu tindakan akan terjadi di masa depan jika suatu kondisi tertentu terpenuhi. Meskipun tidak pasti, kondisi tersebut kemungkinan besar akan terjadi:
- If it rains tomorrow, they will cancel the picnic.
- If Ratna calls me, I will let you know.
- If they leave now, we will arrive by noon..
Dari contoh di atas, semua kalimat menunjukkan adanya kemungkinan suatu hal terjadi, tapi tidak pasti.
Conditional Sentence Type 2
Dikenal sebagai kalimat kondisional “unreal”, Tipe 2 digunakan untuk situasi yang tidak mungkin. Berikut adalah struktur yang digunakan untuk membuat kalimat conditional sentence type 2: If + Simple Past, + Would + Base Verb.
Berikut adalah contoh penggunaan conditional clause type 2:
- If we had more free time, we would visit your house.
- If he were the president, he would implement free education for all.
- If they lived closer to the beach, they would go surfing every day.
Tipe 2 mengacu pada tindakan di masa sekarang yang dapat terjadi jika situasi saat ini berbeda. Tipe ini memberikan hasil imajiner untuk situasi tertentu, dan sangat tidak mungkin kondisi tersebut akan terpenuhi.
Conditional Sentence Type 3
Tipe 3 membahas situasi di masa lalu. Tipe ini mengungkapkan hasil hipotetis berdasarkan situasi masa lalu yang diberikan. Strukturnya adalah sebagai berikut: If + Past Perfect, + Would + Have + Past Participle
Berikut adalah contoh penggunaannya conditional sentence type 3 dalam kalimat:
- If they had studied harder, they would have passed the exam.
- If he had left earlier, he would have caught the bus.
- If I had known about the traffic, I would have stayed at home.
Bentuk kondisional ketiga digunakan untuk membicarakan situasi hipotetis di masa lalu dan kemungkinan hasilnya. Bentuk ini penting untuk mengungkapkan penyesalan, kesempatan yang hilang, dan merenungkan bagaimana tindakan yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda.
Benefit Belajar Conditional Clause
Selain meningkatkan keterampilan menulis, menguasai conditional clause meningkatkan kemampuan berbicara. Menggunakan kondisional dengan tepat membantu individu mengekspresikan situasi hipotetis, membuat permintaan yang sopan, menawarkan saran, dan membahas hasil potensial secara efektif.
Pengetahuan ini berharga dalam percakapan sehari-hari, serta dalam diskusi dan negosiasi yang lebih formal. Dengan menggunakan kondisional dengan benar, pembicara dapat terlibat dalam dialog yang lebih dinamis dan interaktif, menunjukkan tingkat kompetensi dan kepercayaan diri bahasa yang lebih tinggi.
Memahami klausa kondisional meningkatkan keterampilan pemahaman dan mendengarkan. Mengenali struktur dan makna pernyataan kondisional dalam bahasa lisan memungkinkan peserta didik untuk mengikuti diskusi yang rumit dan menanggapi dengan tepat. Keterampilan ini khususnya berguna saat mendengarkan ceramah, berpartisipasi dalam rapat, atau berinteraksi dengan penutur asli.
Mau lebih mudah menguasai penggunaan conditional clause dalam kehidupan sehari-hari? Buat perkembangan belajar kamu meningkat pesat dengan kursus di ICAN English! Selain belajar conditional clause, kamu juga belajar materi grammar lainnya di kelas intensif! Pengalaman belajar pun terasa lebih mudah dan nyaman dengan bantuan tutor profesional!