“Better late than never.”
“I am sorry, I’ve tried my best.”
“She is better than me, I swear.”
Mungkin, kamu pernah mendengar percakapan bahasa inggris menggunakan kalimat-kalimat di atas. Kata yang dicetak tebal dalam contoh kalimat di atas merupakan kosakata yang tidak asing, bukan? Dalam bahasa inggris, semua kata dicetak tebal tersebut adalah degree of comparison.
Topik Pembahasan
- Apa Itu Degree of Comparison?
- 10 Jenis dan Contoh Degree of Comparison
- 1. S(First) + To Be + As Adjective As + S (Second)
- 2. S(First) + To Be + As Adverb As + S (Second)
- 3. S (First) + To Be + Adjective + -er [+ than + S (Second)]
- 4. S (First) + V + Adverb + -er [+ than + S (Second) +V]
- 5. S (First) + To Be + More + Adjective+ Than + S (Second)
- 6. S (First) + V + More + Adverb + Than + S (Second) + V
- 7. S + To Be + The Adjective -est + O
- 8. S + V + The Adverb -est + O
- 9. S + To Be + The Most + Adjective + O
- 10. S + V + Most + Adverb + O
- Tingkatan Comparison Degree
- Kesimpulan
Apa Itu Degree of Comparison?
Dalam bahasa inggris, degree of comparison merupakan cara untuk membandingkan. Dalam aturan grammar, fungsi degree of comparison adalah pembanding objek yang berupa kata sifat (adjective) atau kata keterangan (adverb). Contoh, kamu ingin membeli sebuah topi, tetapi bingung memilih antara warna merah atau warna hitam. Saat kamu meminta rekomendasi kakak, ia menyatakan pendapatnya seperti berikut:
I think the black one is much better for you, and it is more affordable than the red one.
Dari contoh kalimat degree of comparison tersebut, kamu bisa melihat penggunaan kata “much better” dan “more affordable” sebagai pembanding antar objek, yaitu topi merah dan topi hitam. Ciri-ciri lainnya dari pembanding tersebut yaitu penggunaan kata the most, more, the least, less, dan sebagainya.
10 Jenis dan Contoh Degree of Comparison
Selain memahami definisi tingkatan perbandingan dalam Bahasa Inggris, berikutnya adalah mempelajari apa saja jenis-jenis degree of comparison lengkap berdasarkan rumus dan contohnya, sebagaimana berikut:
1. S(First) + To Be + As Adjective As + S (Second)
Gunakan rumus ini untuk membuat kalimat positive degree of comparison, pembanding antar objek berada di tingkat yang sama atau setara. Sehingga, pembanding yang digunakan yaitu adverb as atau as adjective. Perhatikan contoh berikut:
Sam is as diligent as Tom. (Sam sama rajinnya seperti Tom)
Dari contoh kalimat tersebut, yang dibicarakan adalah Sam dan Tom. Sam mempunyai sifat diligent atau rajin (kata sifat/adjective). Sifat rajinnya juga sama seperti Tom sebagai subjek kedua.
2. S(First) + To Be + As Adverb As + S (Second)
Rumus ini juga berguna jika kamu ingin membuat kalimat degree of comparison yang bersifat positif. Bedanya dengan rumus yang pertama adalah menggunakan adverb atau kata keterangan yang menunjukkan cara, sebagaimana contoh berikut:
Nana sings as beautifully as her Mom does. (Nana bernyanyi begitu merdu, semerdu ibunya)
Contoh kalimat tersebut membicarakan tentang Nana dan Ibunya. Adverb of manner dalam kalimat tersebut yaitu beautifully. Maksudnya adalah cara Nana (subjek pertama) bernyanyi itu merdu, sama seperti cara ibunya (subjek kedua).
3. S (First) + To Be + Adjective + -er [+ than + S (Second)]
Berbeda dengan dua rumus positive degree sebelumnya, comparative degree justru menunjukkan tingkat perbandingan dengan salah satu objek yang punya nilai “lebih” dibanding objek lainnya. Agar lebih mudah memahami maksud penjelasan ini, perhatikan contoh degree of comparison berikut:
Your painting is better than mine. (Lukisanmu lebih bagus dibandingkan punyaku.)
Subject pertama dan kedua dari contoh kalimat tersebut adalah You dan I. kata Better menunjukkan kata sifat yang ditambah imbuhan -er, artinya lebih baik.
4. S (First) + V + Adverb + -er [+ than + S (Second) +V]
Rumus comparative degree ini dapat kamu gunakan untuk menunjukkan nilai lebih, tetapi menggunakan kata keterangan (Adverb) dan kata kerja (verb). Perhatikan contoh kalimat berikut:
Joanna works harder than Ratih does. (Joanna bekerja lebih keras dibandingkan Ratih).
Sama seperti rumus comparative degree sebelumnya, gunakan rumus ini untuk membandingkan bahwa subjek pertama mempunyai sesuatu yang “lebih” dibandingkan subjek kedua.
5. S (First) + To Be + More + Adjective+ Than + S (Second)
Pada rumus comparative degree pola ketiga, digunakan ketika subjek pertama mempunyai nilai “lebih” dibandingkan subjek kedua dengan menggunakan kata adjective. Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan rumus tersebut:
That brown wallet is more expensive than this one. (Dompet cokelat itu lebih mahal dibandingkan dompet yang ini).
Pengunaan than + S (second) sifatnya opsional. Sehingga, kamu bisa menggunakannya dalam kalimat untuk pembanding atau tidak.
6. S (First) + V + More + Adverb + Than + S (Second) + V
Pola keempat rumus comparative degree ini juga masih menunjukkan nilai “lebih” pada subjek pertama dibanding subjek kedua. Hanya saja, pola kalimat ini menggunakan kata yang bersifat keterangan (adverb), seperti contoh berikut:
Dinda speaks more politely than Joanna does. (Dinda bertutur lebih sopan dibandingkan Joanna).
Dari kalimat tersebut, adverb yang digunakan adalah politely, artinya dengan sopan. Kalimat ini menunjukkan cara bertutur subjek pertama yang mempunyai nilai lebih. Sama seperti rumus kelima, penggunaan Than + S (Second) + V sifatnya opsional, boleh dicantumkan dalam kalimat atau tidak.
7. S + To Be + The Adjective -est + O
Rumus degree of comparison ini termasuk dalam tingkat superlative degree, atau sifat yang tertinggi, maknanya “paling” di antara lainnya. Berikut adalah contoh kalimat superlative degree pada rumus pola pertama:
Joanna is the smartest student. (Joanna adalah pelajar yang paling cerdas).
Dari contoh kalimat tersebut, sudah jelas bahwa ada pelajar yang paling cerdas, entah itu di kelas tertentu, atau cerdas di sekolah tersebut. Dalam konteks ini, pelajar tersebut adalah lebih superior dibandingkan pelajar lainnya. Penulisan kalimat superlative degree ini tidak selalu harus menyertakan objek. Jika hanya ditulis “Joanna is the smartest”, tetap benar secara grammar.
8. S + V + The Adverb -est + O
Superlative degree pola kedua, juga digunakan untuk menunjukkan sifat superior pada subjek. Hanya saja, tidak menggunakan to be, melainkan menggunakan Verb 1 dan dilengkapi adverb yang sudah mendapatkan imbuhan -est.
Joanna rides the fastest of all the riders. (Joanna mengendarai yang paling ngebut dibandingkan pengendara lainnya.
Sudah jelas bahwa dalam kalimat ini, Joanna mengendarai kendaraannya dengan cara yang paling ngebut. Sehingga, pengendara lainnya pun tidak mampu menandinginya. Rumus superlative degree ini juga tidak harus selalu disertai dengan objek, karena objek bersifat opsional.
9. S + To Be + The Most + Adjective + O
Pola ketiga dalam superlative degree, gunakan rumus ini ketika ingin menjelaskan subjek dalam kalimat adalah “si yang paling…” dibandingkan lainnya. Berikut adalah contoh kalimat superlative degree menggunakan rumus tersebut:
This ice cream is the most expensive product. (Es krim ini adalah produk yang paling mahal).
Contoh kalimat tersebut menunjukkan jika es krim adalah produk yang paling tinggi harga jualnya dibandingkan produk lain di tempat tersebut. Objek dalam rumus superlative degree ini juga opsional.
10. S + V + Most + Adverb + O
Pola terakhir dalam superlative degree, gunakan rumus ini apabila kamu ingin menyampaikan bahwa subjek dalam kalimat adalah “yang paling…” dalam hal “adverb of manner”. Perhatikan contoh pola superlative degree menggunakan rumus tersebut:
Ratih speaks most politely in our class. (Ratih berbicara paling sopan di kelas kita.)
Kalimat tersebut menjelaskan bahwa subjek yang dimaksud mempunyai cara berbicara yang “paling” di kelas, yaitu paling sopan. Kalimat tersebut juga menunjukkan bahwa belum ada yang bisa menandingi cara subjek dalam berbicara sejauh ini. Penambahan objek dalam rumus juga dapat diabaikan, karena sifatnya opsional.
Tingkatan Comparison Degree
Dari semua rumus dan contoh kalimatnya di atas, kamu jadi lebih tahu bahwa tingkatan comparison degree dibagi dalam tiga jenis, yaitu: Positive, comparative, dan superlative. Semua tingkatan tersebut berguna untuk membandingkan satu dengan lainnya.
Gunakan positive degree ketika ingin membandingkan dua hal yang bersifat setara. Gunakan comparative degree jika ingin membandingkan dua hal yang subjek pertama punya sifat lebih dibandingkan subjek kedua. Terakhir, gunakan kalimat superlative untuk menyatakan subjek dalam kalimat adalah yang paling tinggi tingkatannya, tidak ada tandingannya.
Baca juga:
Apa itu Comparative Degree? Penjelasan Lengkap di Sini!
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap tentang degree of comparison, mudah dimengerti, bukan? Kapan saja kamu ingin menyatakan kesetaraan, membandingkan mana yang lebih unggul, dan mana yang paling terbaik, gunakan saja kalimat pembanding sesuai rumus di atas, ya!
Kamu juga bisa langsung gabung di kelas ICAN General English. Di kelas ini, ada tutor yang akan mengubah persepsi kamu tentang belajar bahasa inggris. Metode belajar yang menyenangkan dengan kelas interaktif sudah siap untuk membantu kamu lebih jago bahasa inggris dari sekarang! Yuk, buruan daftar!