Advanced English grammar adalah salah satu materi penting bagi pembelajar C1. Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa (Common European Framework of Reference for Languages/CEFR) mengkategorikan tingkat kemahiran bahasa ke dalam enam level, mulai dari A1 untuk pemula hingga C2 untuk yang telah menguasai suatu bahasa.
Level C1 dan C2 mewakili pembelajar tingkat lanjut, tetapi terdapat perbedaan signifikan antara keduanya. Pada level C1, yang sering disebut sebagai “advanced english” atau “proficient”, pembelajar bahasa mampu memahami berbagai teks yang menantang dan panjang serta mengenali makna implisit. Mereka dapat mengungkapkan ide dengan lancar dan spontan tanpa banyak kesulitan mencari ungkapan.
Topik Pembahasan
- Apa Itu Advanced English Grammar?
- Variasi Advanced English Grammar yang Bisa Digunakan
- Tips untuk Menguasai Advanced English Grammar
- Tingkatkan Level Bahasa Inggris Jadi Advanced Bersama ICAN English
Apa Itu Advanced English Grammar?
Advanced English Grammar mengacu pada struktur tata bahasa lebih kompleks dibandingkan dengan dasar-dasar yang biasa kamu pelajari di tahap awal. Materi ini akan kamu temui jika sudah menguasai grammar dasar (essential English grammar).
Pada level advanced, kamu akan mempelajari elemen tata bahasa yang lebih mendalam. Misalnya, kamu akan menjelajahi penggunaan kalimat majemuk yang lebih rumit, struktur klausa, inversi, dan subjunctive mood. Bahkan, kamu juga akan belajar teknik-teknik untuk membangun kalimat lebih bervariasi dan efektif.
Dengan memahami advanced grammar, kamu dapat berkomunikasi dengan lancar. Bahkan, pada level ini, kamu juga menunjukkan kemampuan bahasa lebih profesional dan meyakinkan dalam berbagai situasi.
Baca Juga: Rumus Grammar Bahasa Inggris Level Basic
Variasi Advanced English Grammar yang Bisa Digunakan
Berikut adalah apa saja variasi materi jika kamu ingin meningkatkan kemampuan advanced level english, terutama grammar:
Relative Clauses
Relative clauses digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang sebuah kata benda, seperti orang, tempat, atau benda. Kata ganti relatif digunakan untuk memperkenalkan klausa relatif.
Kata ganti ini mencakup who untuk orang, that dan which untuk benda, when untuk waktu, dan whose untuk menunjukkan kepemilikan. Klausa relatif terbagi menjadi dua kategori: defining relative clauses (klausa relatif pembatas) dan non-defining relative clauses (klausa relatif tidak pembatas).
Bentuk Future
Dalam bahasa Inggris, terdapat beberapa cara untuk menyampaikan rencana, prediksi, atau kemungkinan di masa depan. Kamu bisa menggunakan will, going to, be likely to, dan might.
Will digunakan untuk menyatakan prediksi yang pasti atau keputusan spontan, dengan rumus subject + will + infinitive. Bentuk ini berlaku untuk semua subjek, seperti “I will come” yang dalam bahasa lisan sering disingkat menjadi “I’ll come”.
Might digunakan untuk menyatakan kemungkinan yang belum pasti, misalnya “I might visit the museum this weekend”. Will dan might merupakan kata kerja modal, kata kerja setelahnya selalu dalam bentuk infinitive tanpa “to”.
Selain itu, terdapat going to dan be likely to yang menggunakan rumus subject + am/is/are + going to/likely to + infinitive. Going to sering digunakan untuk menyatakan rencana yang telah dipikirkan sebelumnya, seperti “I am going to sell my new laptop”. Atau, gunakan untuk prediksi berdasarkan bukti, contohnya “Look at the sky! It’s going to rain”.
Be likely to biasanya dipakai untuk menyampaikan sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi, seperti “Joko is likely to win the match”. Dengan memahami keempat bentuk ini, kamu dapat menggunakan ekspresi masa depan dengan lebih tepat sesuai konteks.
Penggunaan Present
Tenses dalam bahasa Inggris, khususnya present simple, memiliki beberapa kegunaan yang penting. Berikut adalah penjelasan penggunaan present simple dalam berbagai konteks:
Present Time (Waktu Sekarang)
Kita menggunakan present simple untuk menyatakan kegiatan atau kebiasaan yang dilakukan secara rutin, fakta, kebiasaan, kebenaran umum, dan situasi yang bersifat permanen. Biasanya, kita juga menggunakan ekspresi waktu seperti every day, once a week, atau on Fridays.
- I always go to the gym after work. (Saya selalu pergi ke gym setelah bekerja.)
- She speaks three languages fluently. (Dia berbicara tiga bahasa dengan lancar.)
Future Time (Waktu yang Akan Datang)
Meskipun tampak kontradiktif, present simple juga digunakan untuk menggambarkan kejadian yang sudah terjadwal di masa depan. Biasanya digunakan untuk peristiwa yang memiliki jadwal tetap.
- My flight departs at 10 AM tomorrow. (Penerbanganku berangkat pukul 10 pagi besok.)
- The movie starts at 8 o’clock tonight. (Film dimulai pukul 8 malam ini.)
Past Time (Waktu Lampau)
Dalam beberapa situasi, gunakan present simple untuk menggambarkan kejadian di masa lalu. Tujuannya agar terasa lebih langsung dan mendalam, terutama dalam cerita atau laporan. Saat menceritakan kisah, penggunaan present simple membuat peristiwa terasa lebih hidup dan mendalam bagi pendengar.
- Last summer, I’m hiking in the mountains when I see a bear! (Musim panas lalu, saya sedang mendaki di gunung ketika saya melihat beruang!)
Dalam berita, jurnalis sering menggunakan present simple untuk membuat cerita terasa lebih segar dan menarik, memberi kesan kejadian baru saja terjadi.
- Man survives car crash. (Pria selamat dari kecelakaan mobil.)
Kamu juga menggunakan present simple dengan kata-kata seperti hear, tell, say. Tujuannya untuk menekankan informasi yang baru saja kamu dengar atau ketahui, daripada sekadar memberi tahu kejadian tersebut.
- I hear you’ve got a new job! (Saya dengar kamu mendapatkan pekerjaan baru!)
- She says she loves the book. (Dia bilang dia suka bukunya.)
Untuk menceritakan lelucon, penggunaan present simple menjadikannya lebih dramatis dan hidup, meskipun kadang leluconnya tidak terlalu lucu.
- A man walks into a bar and asks for a drink. (Seorang pria masuk ke bar dan meminta minuman.)
Dengan menggunakan present simple dalam berbagai cara ini, kita bisa menyampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan mengalir.
Baca Juga: Tips Belajar Passive English Grammar
Linking words dalam kontras
Dalam bahasa Inggris, ada beberapa linking words yang digunakan untuk menunjukkan kontras antara dua klausa atau kalimat. Kata-kata ini membantu menghubungkan dua ide yang berbeda atau bertentangan. Beberapa contoh linking words untuk kontras adalah although, even though, though, despite, dan in spite of.
Although, Even Though, dan Though
Kata-kata ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa dan menunjukkan kontras. Mereka bisa ditempatkan di awal atau di tengah kalimat.
- Although it was raining heavily, Sarah decided to go for a walk. (Meskipun hujan deras, Sarah memutuskan untuk berjalan-jalan.)
- Sarah decided to go for a walk, although it was raining heavily. (Sarah memutuskan untuk berjalan-jalan, meskipun hujan deras.)
- Even though Tim had a headache, he finished the project on time. (Meskipun Tim merasa sakit kepala, dia menyelesaikan proyek tepat waktu.)
- Tim finished the project on time, even though he had a headache. (Tim menyelesaikan proyek tepat waktu, meskipun dia sakit kepala.)
- Though the exam was difficult, Maria passed with flying colors. (Walaupun ujian itu sulit, Maria lulus dengan sangat baik.)
- Maria passed with flying colors, though the exam was difficult. (Maria lulus dengan sangat baik, meskipun ujian itu sulit.)
Despite dan In Spite Of
Kata-kata ini digunakan untuk menghubungkan kata benda atau gerund (kata kerja yang berfungsi sebagai kata benda). Seperti halnya although dan though, despite dan in spite of juga dapat ditempatkan di awal atau tengah kalimat.
- Despite being tired, Mark finished his work. (Meskipun lelah, Mark menyelesaikan pekerjaannya.)
- Mark finished his work, despite being tired. (Mark menyelesaikan pekerjaannya, meskipun dia lelah.)
- In spite of the heavy traffic, Anna arrived on time. (Meskipun ada kemacetan berat, Anna tiba tepat waktu.)
- Anna arrived on time, in spite of the heavy traffic. (Anna tiba tepat waktu, meskipun ada kemacetan berat.)
Penggunaan linking words ini penting untuk memberikan penekanan pada perbedaan atau kontras antara dua ide atau situasi yang bertentangan. Kamu bisa menggunakan kata-kata ini untuk membuat kalimat lebih menarik dan lebih jelas dalam menyampaikan pesan.
Stative verbs dalam bentuk continuous
Dalam bahasa Inggris, beberapa stative verbs (kata kerja keadaan) biasanya digunakan untuk menggambarkan keadaan atau situasi yang tetap. Tetapi, bukan menunjukkan tindakan sementara.
Stative verbs juga dapat digunakan dalam bentuk continuous. Tujuannya untuk menunjukkan tindakan sementara atau perubahan makna, tergantung pada konteksnya.
Verbs dengan Dua Makna
Beberapa stative verbs digunakan dalam bentuk continuous (dengan tambahan -ing). Tujuannya merujuk pada aksi sementara atau kejadian yang sedang berlangsung. Namun, artinya bisa berubah ketika kata kerja tersebut dipakai dalam konteks tertentu.
- He is looking at the painting. (Dia sedang melihat lukisan, sebuah tindakan sementara)
- They are having a meeting right now. (Sedang mengadakan pertemuan, sebuah tindakan)
- I don’t hear the phone ringing. (Mendengar dengan telinga, sebuah keadaan)
- How are you feeling today? (Bagaimana kondisi kesehatanmu saat ini?)
- The dog is smelling the food. (Anjing itu sedang mencium bau makanan, sebuah aksi)
Informal English
Dalam bahasa Inggris informal, bentuk continuous kadang-kadang digunakan dengan stative verbs untuk memberikan kesan bahwa tindakan tersebut bersifat sementara atau sedang terjadi saat ini. Ini sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari atau iklan.
- I’m loving this song! (Saya sangat menikmati lagu ini saat ini.)
- She’s being so annoying today! (Dia sangat menyebalkan hari ini.)
Penggunaan stative verbs dalam bentuk continuous seperti ini memberikan kesan bahwa tindakan atau keadaan tersebut tidak bersifat permanen. Namun, lebih kepada kondisi yang berlangsung sementara waktu.
Infinitives of purpose
Dalam bahasa Inggris, infinitives of purpose digunakan untuk menjelaskan alasan atau tujuan di balik suatu tindakan. Kamu dapat menggunakan bentuk infinitive (to + verb) untuk menunjukkan tujuan atau maksud suatu aksi.
- She is studying hard to pass her exams. (Dia belajar keras untuk lulus ujian.)
- He practices every day to improve his skills. (Dia berlatih setiap hari untuk meningkatkan keterampilannya.)
Kamu juga bisa menggunakan for + somebody. Tujuannya untuk menjelaskan bahwa kamu melakukan suatu aksi atas nama orang lain atau karena kepentingan orang lain.
- I bought this gift for you to show my appreciation. (Saya membeli hadiah ini untuk kamu sebagai tanda terima kasih saya.)
- They organized this event for the community to enjoy. (Mereka mengorganisir acara ini untuk komunitas agar bisa menikmati.)
Dalam bahasa Inggris yang lebih formal, kamu dapat menggunakan in order to atau so as to untuk mengungkapkan tujuan.
- She took extra classes in order to improve her grades. (Dia mengikuti kelas tambahan untuk meningkatkan nilai-nilainya.)
- They went to the park so as to relax after a long week. (Mereka pergi ke taman untuk bersantai setelah minggu yang panjang.)
Untuk membuat kalimat negatif, kita bisa menambahkan not di depan infinitive, menghasilkan bentuk so as not to dan in order not to.
- He left early in order not to miss his train. (Dia pergi lebih awal agar tidak ketinggalan kereta.)
- I save money so as not to have financial problems in the future. (Saya menabung uang agar tidak mengalami masalah keuangan di masa depan.)
Infinitive of purpose juga bisa digunakan setelah kata benda atau kata ganti. Tujuannya untuk menjelaskan apa yang kamu perlukan atau rencanakan untuk dilakukan dengan hal tersebut.
- She needs a book to read during the flight. (Dia membutuhkan buku untuk dibaca selama penerbangan.)
- We have a project to complete by the end of the month. (Kami memiliki proyek yang harus diselesaikan sebelum akhir bulan.)
Dengan menggunakan infinitives of purpose, kamu bisa lebih jelas dalam menjelaskan alasan atau tujuan dari tindakan yang dilakukan, baik itu untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain.
Conditionals
Conditionals adalah kalimat yang menghubungkan dua aksi atau keadaan yang saling terkait, di mana satu hal terjadi karena hal lain. Hubungan ini bisa berupa hal yang umum, spesifik, mungkin terjadi, atau bahkan yang tidak mungkin terjadi. Ada beberapa jenis conditionals, yaitu zero, first, second, dan third conditionals.
Zero conditional digunakan untuk merujuk pada kebenaran umum, fakta ilmiah, atau hasil yang dapat diprediksi dari suatu tindakan tertentu. Dalam jenis ini, jika satu hal terjadi, hal lain pasti terjadi juga. Dalam zero conditional, if dan when bisa digunakan dengan arti yang sama.
- If you add sugar to tea, it becomes sweet. (Jika kamu menambahkan gula ke teh, teh itu menjadi manis.)
- When you mix red and blue, you get purple. (Ketika kamu mencampur merah dan biru, kamu mendapatkan warna ungu.)
First conditional digunakan untuk berbicara tentang sesuatu yang mungkin terjadi di masa depan setelah suatu kondisi tertentu terjadi. Kondisinya bisa tercapai dan kemungkinan besar akan terjadi. Perhatikan bahwa dalam first conditional, kita menggunakan will di klausa hasil untuk menggambarkan sesuatu yang pasti atau sangat mungkin terjadi.
- If I finish my work, I’ll watch a movie. (Jika saya selesai dengan pekerjaan saya, saya akan menonton film.)
- If it rains tomorrow, we’ll stay indoors. (Jika besok hujan, kami akan tetap di dalam.)
Second conditional digunakan untuk merujuk pada kondisi yang tidak mungkin atau sangat tidak mungkin terjadi di masa sekarang atau masa depan. Dalam hal ini, kita membayangkan suatu hasil yang tidak realistis berdasarkan kondisi yang tidak mungkin. Pada second conditional, kita menggunakan would untuk menunjukkan bahwa hasil tersebut tidak realistis atau tidak mungkin terjadi.
- If I had a million dollars, I would travel around the world. (Jika saya memiliki sejuta dolar, saya akan berkeliling dunia.)
- If I were you, I’d take that job offer. (Jika saya menjadi kamu, saya akan menerima tawaran pekerjaan itu.)
Third conditional merujuk pada kondisi yang tidak terjadi di masa lalu, dan menggambarkan hasil yang dibayangkan jika kondisi tersebut terjadi. Kalimat ini digunakan untuk menyatakan penyesalan atau hasil yang tidak terjadi karena suatu kondisi di masa lalu. Third conditional menggunakan would have untuk menunjukkan hasil yang tidak terjadi karena kondisi yang tidak dipenuhi di masa lalu.
- If I had known about the meeting, I would have attended. (Jika saya tahu tentang pertemuan itu, saya akan hadir.)
- If you had studied harder, you would have passed the exam. (Jika kamu belajar lebih keras, kamu akan lulus ujian.)
Mixed conditionals menggabungkan elemen dari second dan third conditionals, di mana waktu yang dirujuk dalam klausa if dan klausa hasil tidak sama. Mixed conditionals sering digunakan untuk menggambarkan hasil dari suatu kondisi yang tidak terjadi di masa lalu, tetapi dampaknya dirasakan di masa sekarang.
- If I hadn’t missed the bus this morning, I would be at work now. (Jika saya tidak ketinggalan bus tadi pagi, saya sekarang sudah berada di kantor.)
- If I weren’t going on vacation next week, I could have taken that job offer. (Jika saya tidak akan pergi liburan minggu depan, saya bisa saja menerima tawaran pekerjaan itu.)
Dengan memahami berbagai jenis conditionals ini, kamu dapat lebih jelas dalam menyampaikan hubungan antara suatu kondisi dan hasil yang terjadi, baik itu di masa sekarang, masa depan, atau masa lalu.
Menggunakan Past Untuk Present atau Future
Meskipun bentuk kata kerja past umumnya digunakan untuk merujuk pada kejadian yang sudah terjadi di masa lalu, ada beberapa situasi di mana kamu bisa menggunakan bentuk past untuk menyatakan kemungkinan di masa depan atau kondisi yang tidak pasti di masa sekarang.
Bentuk past digunakan untuk menyatakan rencana yang tidak pasti atau belum tentu terjadi. Penggunaan past continuous membuat rencana tersebut terdengar kurang pasti dibandingkan dengan menggunakan present continuous.
- I was thinking of going to the party later. (Saya sedang berpikir untuk pergi ke pesta nanti.)
- I am thinking of going to the party later. (Saya sedang berpikir untuk pergi ke pesta nanti.) – Kalimat ini lebih pasti dibandingkan yang pertama.
Dalam beberapa situasi, penggunaan bentuk past seperti past simple dan past continuous membuat pembicaraan terdengar lebih sopan, karena terdengar lebih tidak langsung.
- I was wondering if your report was ready. (Saya ingin tahu apakah laporanmu sudah siap.)
- I wonder if your report is ready. (Saya ingin tahu apakah laporanmu sudah siap.) – Kalimat pertama terdengar lebih sopan dibandingkan dengan yang kedua.
Penggunaan bentuk past juga dapat memberikan kesan lebih mendesak dibandingkan dengan penggunaan present tense. Ini menunjukkan bahwa sesuatu seharusnya sudah terjadi lebih cepat.
- It’s time we left. (Sudah saatnya kita pergi.)
- It’s time to leave. (Sudah saatnya untuk pergi.) – Kalimat pertama terdengar lebih mendesak karena menggunakan bentuk past.
Setelah kata-kata seperti wish dan if only, kita menggunakan bentuk past untuk menggambarkan kondisi yang tidak nyata atau tidak mungkin terjadi, meskipun konteksnya adalah masa sekarang atau masa depan.
- I wish I had more time. (Saya berharap saya punya lebih banyak waktu.)
- If only I had more time. (Seandainya saya punya lebih banyak waktu.)
Kedua kalimat ini menggunakan past simple untuk menunjukkan harapan atau penyesalan terhadap sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
Ketika menggunakan suppose dan what if, bentuk past memberi kesan bahwa situasi yang dibicarakan kurang mungkin terjadi daripada jika kita menggunakan present tense.
- Suppose we went on holiday to Japan. (Bagaimana jika kita berlibur ke Jepang?)
- What if we finished the project by next week? (Bagaimana jika kita menyelesaikan proyek itu minggu depan?)
Penggunaan past dalam kalimat ini menunjukkan bahwa situasi tersebut tidak terlalu mungkin terjadi. Jadi, hanya sekadar bersifat spekulatif.
Baca Juga: Materi Expressions in English Grammar dan Contohnya
Verb: Gerunds atau Infinitives
Gerund adalah bentuk kata kerja yang diakhiri dengan -ing (seperti eating, going), sedangkan infinitive adalah bentuk dasar kata kerja yang diawali dengan to (seperti to eat, to go). Meskipun keduanya terlihat mirip, gerund dan infinitive berfungsi seperti kata benda dalam kalimat, dan penggunaannya dapat sedikit membingungkan karena beberapa kata kerja hanya dapat diikuti oleh salah satu bentuk tersebut, sementara yang lain bisa diikuti oleh keduanya dengan sedikit perbedaan makna.
Beberapa kata kerja hanya bisa diikuti oleh gerund. Jadi, setelah kata kerja tersebut, kamu harus menggunakan bentuk -ing dari kata kerja berikutnya.
- I enjoy eating at restaurants. (Saya menikmati makan di restoran.) – enjoy hanya diikuti oleh gerund.
- She admitted cheating on the exam. (Dia mengakui mencontek di ujian.) – admit juga diikuti oleh gerund.
Kata kerja lain yang diikuti oleh gerund antara lain: consider, recommend, suggest, dislike, enjoy. Beberapa kata kerja juga hanya bisa diikuti oleh infinitive. Setelah kata kerja tersebut, kamu harus menggunakan bentuk to + kata kerja dasar.
- He hopes to travel abroad next year. (Dia berharap untuk bepergian ke luar negeri tahun depan.) – hope hanya diikuti oleh infinitive.
- They decided to go home early. (Mereka memutuskan untuk pulang lebih awal.) – decide juga diikuti oleh infinitive.
Kata kerja lain yang diikuti oleh infinitive antara lain: want, agree, choose, expect, need. Beberapa kata kerja dapat diikuti oleh gerund atau infinitive tanpa mengubah makna kalimat. Biasanya, pilihan antara keduanya bergantung pada preferensi pribadi atau gaya berbicara.
- She likes eating ice cream. (Dia suka makan es krim.)
- She likes to eat ice cream. (Dia suka makan es krim.)
Kedua kalimat tersebut memiliki makna yang sama, hanya bentuk kata kerjanya yang berbeda. Kata kerja lain yang bisa diikuti oleh baik gerund atau infinitive adalah: start, love, prefer, continue.
Beberapa kata kerja bisa diikuti oleh baik gerund maupun infinitive, tetapi perubahan bentuk kata kerja ini akan mengubah makna kalimat.
- I stopped smoking last year. (Saya berhenti merokok tahun lalu.) – Menggunakan gerund menunjukkan bahwa aksi merokok sudah berhenti sepenuhnya.
- I regret telling her the news. (Saya menyesal telah memberitahunya kabar tersebut.) – Gerund menunjukkan penyesalan tentang sesuatu yang sudah dilakukan.
- She went on talking for hours. (Dia melanjutkan berbicara selama berjam-jam.) – Gerund menunjukkan bahwa aktivitas berbicara dilanjutkan tanpa berhenti.
- I remember meeting him at the party. (Saya ingat bertemu dengannya di pesta.) – Gerund menunjukkan bahwa saya mengingat sesuatu yang sudah terjadi.
Memahami kapan menggunakan gerund atau infinitive bisa menjadi tantangan, tetapi hal ini penting untuk berkomunikasi dengan jelas dalam Bahasa Inggris. Dengan berlatih dan mengenali kata kerja yang diikuti oleh salah satu bentuk atau keduanya, kamu akan lebih mudah dalam menggunakan keduanya dengan benar.
Future Continuous
Future continuous digunakan untuk membicarakan kejadian yang akan sedang berlangsung pada waktu tertentu atau selama periode tertentu di masa depan. Biasanya, jenis tense ini digunakan untuk rencana atau prediksi.
Kamu dapat menggunakan future continuous untuk menunjukkan aktivitas yang sedang berlangsung pada waktu tertentu di masa depan.
- This time next year, he’ll be working in Dubai.
(Pada waktu ini tahun depan, dia akan sedang bekerja di Dubai.) - At four o’clock tomorrow, I’ll be lying here again.
(Besok pukul empat, saya akan sedang berbaring di sini lagi.)
Future continuous juga bisa digunakan untuk menunjukkan dua aksi yang berlangsung pada waktu yang sama di masa depan.
- I’ll be thinking of you when I’m sitting on the beach in the Bahamas.
(Saya akan sedang memikirkanmu saat saya sedang duduk di pantai di Bahama.)
Kamu juga dapat menggunakan future continuous untuk menyatakan bahwa suatu aktivitas di masa depan akan terjadi. Aktivitas tersebut nantinya adalah bagian dari rutinitas.
- I’ll give John his birthday present since I’ll be seeing him at work on Monday.
(Saya akan memberikan hadiah ulang tahun untuk John karena saya akan bertemu dengannya di kantor pada hari Senin.) - Flight attendants will be circulating around the cabin to offer you refreshments.
(Pramugari akan sedang berkeliling di kabin untuk menawarkan minuman.)
Future continuous juga sering digunakan ketika kamu ingin bertanya tentang rencana seseorang dengan cara yang sopan tanpa memberikan tekanan.
- Will you be coming to dinner tonight?
(Apakah kamu akan datang untuk makan malam malam ini?) - Will you be wanting dessert?
(Apakah kamu akan ingin pencuci mulut?)
Future continuous adalah cara yang berguna untuk berbicara tentang aktivitas di masa depan yang sedang berlangsung. Dengan memahami kapan dan bagaimana menggunakannya, kamu bisa membuat kalimat lebih natural dan akurat dalam Bahasa Inggris. Jangan lupa untuk terus berlatih dan menggunakan contoh-contoh di atas!
Materi Advanced Grammar Lainnya
Selain semua materi advanced english grammar di atas, kamu juga harus mempelajari tentang beberapa materi berikut:
- Adding emphasis
- Relative pronoun
- Future in the past
- Word order in wh- clauses
- Come, bring, go, take
- Formal and informal English
- Subject-verb agreement
- Wish
- Inversion
- Question tags
- Participle clauses
Dengan menguasai berbagai materi advanced english grammar, kamu bisa meningkatkan keterampilan berbahasa inggris di level lebih lanjut. Pastikan untuk menerapkan semua materi yang kamu pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Tips untuk Menguasai Advanced English Grammar
Menguasai advanced grammar dalam Bahasa Inggris adalah langkah penting untuk meningkatkan kemampuan dari tingkat mahir ke tingkat ahli. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat kamu gunakan untuk mendalami tata bahasa Inggris tingkat lanjut dengan lebih efektif dan terstruktur.
Pelajari dengan Mendalam
Untuk menguasai tata bahasa Inggris tingkat lanjut, kamu perlu memahami struktur yang lebih kompleks seperti subjunctive mood, passive constructions, dan conditional sentences. Konsep ini memungkinkan kamu untuk mengekspresikan ide dengan cara yang lebih formal, jelas, dan profesional.
Contoh:
- If I were you, I would study harder. (Conditional sentence dengan subjunctive mood)
- The project has been completed successfully. (Passive construction)
Luangkan waktu untuk mempelajari teori di balik konsep-konsep ini dan identifikasi penggunaannya saat membaca atau mendengar Bahasa Inggris. Dengan begitu, kamu tidak hanya memahami cara kerja tata bahasa, tetapi juga tahu kapan dan bagaimana menggunakannya.
Berlatih Tata Bahasa Tingkat Lanjut
Memahami teori saja tidak cukup—kamu perlu mempraktekkannya secara konsisten. Buat kalimat-kalimat menggunakan struktur tata bahasa tingkat lanjut dalam tulisan dan percakapanmu. Misalnya, ketika menulis esai atau berbicara tentang topik tertentu, coba gunakan kalimat pasif untuk memberikan variasi gaya bahasa.
Contoh Latihan:
- Tuliskan cerita pendek menggunakan conditional sentences tipe pertama, kedua, dan ketiga.
- Praktikkan menulis paragraf formal yang menggunakan passive voice untuk menjelaskan proses atau laporan.
Identifikasi dan Koreksi Kesalahan dengan Teratur
Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Ketika mempraktikkan tata bahasa tingkat lanjut, kamu mungkin menemui kesalahan dalam struktur kalimat atau penggunaan. Catat kesalahan tersebut dan cari tahu cara memperbaikinya. Melakukan refleksi ini secara teratur akan mempercepat proses penguasaan tata bahasa.
Tips:
- Gunakan aplikasi grammar checker untuk membantu menemukan kesalahan.
- Mintalah teman atau mentor yang lebih berpengalaman untuk memberikan masukan pada tulisan atau percakapanmu.
Ekspos Diri ke Konten Bahasa Inggris Tingkat Tinggi
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan tata bahasa adalah dengan membaca dan mendengarkan konten berbahasa Inggris tingkat lanjut. Bacalah artikel, esai, atau buku yang ditulis oleh penutur asli dengan gaya bahasa yang formal dan profesional. Selain itu, dengarkan podcast atau pidato yang menggunakan struktur tata bahasa kompleks.
Dengan sering terekspos konten bahasa inggris tingkat tinggi, kamu akan melihat bagaimana konsep tata bahasa diterapkan dalam konteks nyata. Selain itu, kamu juga dapat memperluas kosakata dan meningkatkan pemahaman idiomatik.
Contoh Materi:
- Artikel opini di koran besar seperti The New York Times atau The Guardian.
- Podcast tentang topik profesional seperti bisnis, teknologi, atau budaya.
Konsistensi adalah Kunci
Menguasai tata bahasa tingkat lanjut membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten. Jadikan belajar sebagai bagian rutin dari aktivitas harian. Sisihkan waktu setiap hari untuk membaca, menulis, atau berbicara menggunakan struktur tata bahasa yang baru kamu pelajari.
Tips Harian:
- Pilih satu konsep tata bahasa untuk dipelajari setiap minggu.
- Buat jurnal harian dalam Bahasa Inggris menggunakan tata bahasa yang ingin kamu kuasai.
Dengan strategi di atas, kamu dapat meningkatkan kemampuan tata bahasa Inggris ke tingkat yang lebih tinggi. Konsistensi dalam belajar dan praktik adalah kunci utama untuk mencapai penguasaan penuh.
Tingkatkan Level Bahasa Inggris Jadi Advanced Bersama ICAN English
Pengguna C1 dapat menggunakan bahasa dengan fleksibilitas dan efektif untuk keperluan sosial, akademik, dan profesional. Dengan belajar advanced english grammar, kamu bisa menghasilkan teks yang jelas, terstruktur, dan rinci tentang subjek yang kompleks, sambil menunjukkan penggunaan pola organisasi, penghubung, dan perangkat kohesi yang terkontrol.
Level C1 sering menjadi persyaratan dalam konteks pendidikan tinggi dan profesional. Jika kamu sudah berada di level advanced, kamu pasti memiliki kemampuan sangat matang dalam menggunakan Bahasa Inggris. Kamu bisa menonton film, serial, atau Ted Talks tanpa perlu subtitle dan tetap memahami percakapan dengan mudah.
Masih belum berada di level advanced english? Jangan khawatir! Kamu bisa langsung bergabung di tempat kursus ICAN English! Dapatkan pengalaman belajar di kelas yang interaktif, dengan materi intensif untuk membantu agar kamu bisa fokus meningkatkan skill! Dengan materi yang disesuaikan untuk kebutuhan personal, Bahasa Inggris kamu jadi lebih meningkat dalam waktu lebih cepat!