Mengetahui apa perbedaan penggunaan was dan were adalah hal penting. Was dan were, keduanya merupakan bentuk lampau atau past tense dari to be. Kata kerja tersebut bisa sangat menjebak para pemula yang sedang belajar Bahasa Inggris, karena masuk dalam irregular verb tapi sering sekali dipakai.
Itulah mengapa sangat penting mengetahui bagaimana penggunaannya secara tepat sesuai aturan pada kalimat. Verb tersebut juga sering membuat bingung orang Indonesia karena dalam bahasa kita, tidak ada kata kerja seperti itu. Agar tahu lebih banyak tentang penggunaan was dan were, kamu bisa mempelajari materi dari ICAN English berikut ini.
Bagaimana Bentuk dan Contoh Was dan Were?
Seperti yang telah disebutkan, was dan were merupakan bentuk lampau, dengan penggunaan berbeda. Kamu bisa menggunakan was pada first singular person atau orang pertama tunggal seperti I atau untuk third person singular yaitu orang ketiga tunggal seperti he, she, dan it.
Sedangkan were dapat kamu gunakan pada second person singular and plural atau orang kedua tunggal dan jamak, maksudnya untuk you, your, dan yours. Selain itu juga untuk first and third person plural atau orang pertama dan ketiga jamak seperti they, dan we.
Baca Juga:
Aturan Penggunaan Simple Past Tense
Berikut adalah contoh kalimat sekaligus perbedaan penggunaan was dan were:
- Joanna was lying when she called yesterday (Joanna sedang berbaring saat dia menelpon kemarin)
- John were there when the accident happened (John ada disana saat kecelakaan itu terjadi).
- He was getting ready for the meeting this morning (Dia sedang bersiap-siap untuk meeting tadi pagi)
- She was sleeping in my room (Dia sedang tidur di kamarku)
- Joanna and Tom were gone together with our money (John dan Tom pergi menghilang bersama uang kita)
Secara singkat, singular yaitu: I was, you were, he was, it was, dan she was. Sedangkan untuk plural yaitu: we were, they were, you were.
Contoh Penggunaan
Tidak hanya penggunaan bentuk lampau to be, penggunaan was dan were juga dikenal dengan istilah subjunctive mood, bentuk kata kerja dalam mengungkapkan hal terjadi yang tidak nyata, atau berandai-andai.
Kata kerja tersebut dibangun menggunakan frasa I were, he were, dan she were atau it were dan lainnya. Bentuk tersebut sering digunakan apabila kamu ingin mengharapkan sesuatu, seperti contoh:
- I wish I were there. Seandainya aku disitu.
- If I were there, I could be in the football team. Kalau saja aku disitu, aku bisa masuk tim sepak bola.
- John acts as if he were the main actor – John bertingkah seolah-olah dialah aktor utamanya.
- Tom and John wish they were in Dubai – Tom dan John berharap mereka ada di Dubai.
Semua contoh kalimat di atas menggunakan kata kerja were untuk menyatakan hal yang tidak nyata, atau tidak terjadi dalam realitanya. Hal tersebut karena adanya subjunctive mood untuk kalimat pengandaian.
Baca Juga:
Perubahan Kata Kerja Dalam Past Tense
Dari semua contoh tersebut, was tidak bisa kamu gunakan untuk subjunctive mood. Hal ini karena was berlaku untuk semua pernyataan sesuai fakta atau realita- selain dapat kamu gunakan sebagai bentuk lampau to be. Berikut adalah contoh menggunakan was untuk berbagai kalimat:
- When I was in school, I wanted to be a basketball player- Ketika aku masih sekolah, aku ingin menjadi seorang pemain basket.
- Joanna was my classmate – Joanna adalah teman sekelasku dulu.
- Last week, John was playing golf with his friends – Minggu lalu, John bermain golf bersama teman-temannya.
Sekarang, kamu sudah paham apa perbedaan penggunaan was dan were. Gunakan was sebagai bentuk lampau to be orang pertama dan ketiga tunggal. Was pada bentuk present yaitu am dan is. Kamu bisa menggunakan was untuk kalimat sesuai fakta, tidak pengandaian.
Gunakan were untuk bentuk lampau to be pada orang kedua tunggal dan jamak serta orang pertama dan ketiga jamak bentuk present were yaitu are.