Penggunaan rumus type 2 conditional sentence berguna untuk menggambarkan situasi yang tidak mungkin terjadi di masa kini atau masa depan. Conditional sentence type 2 mencakup ‘klausa if’ yang menyajikan kondisi hipotetis dan ‘klausa utama’ yang menunjukkan hasil hipotetis.
Type 2 berguna ketika kamu ingin mendiskusikan situasi hipotetis atau tidak nyata. Jenis kalimat ini juga bisa membantu ketika kamu ingin membayangkan berbagai skenario dan potensi hasilnya. Sehingga, sangat berguna dalam hal perencanaan, pemecahan masalah, dan pemikiran kreatif.
Topik Pembahasan
Belajar Type 2 Conditional Sentence
Menguasai Type 2 conditional sentence meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan lebih tepat dan efektif. Kamu dapat mengungkapkan keinginan, impian, dan skenario hipotetis dengan jelas, yang memperkaya keterampilan percakapan dan menulis.
Struktur
Conditional sentence type 2 terdiri dari ‘klausa if’ yang menyatakan kondisi dan klausa utama yang menyatakan konsekuensi dari terpenuhinya kondisi. Struktur conditional sentence type 2 adalah sebagai berikut:
[‘if’ + simple past tense] (Dependent clause) + [conditional tense [would/could/should] + [base form of the verb]] (main clause)
- If I had a big garden, I could grow my own vegetables.
- If I were an author, I would write bestselling novels.
Belajar struktur conditional sentence type 2 penting karena membantu menyatakan situasi yang tidak mungkin terjadi dengan jelas dan akurat. Kamu juga akan mampu berkomunikasi lebih baik dan memperluas pemahaman tentang bahasa dan dunia di sekitar.
Was atau Were?
Kata kerja to be biasanya mempunyai dua bentuk bila digunakan dalam bentuk lampau yaitu:
- ‘Was’ (digunakan untuk orang pertama dan orang ketiga tunggal)
- ‘Were’ (digunakan untuk orang kedua tunggal dan semua bentuk jamak)
Namun, dalam type 2 conditional sentence, ‘were’ digunakan dengan semua kata benda dan kata ganti tunggal dan jamak, seperti contoh di bawah ini.
- If I were in your position, I would take a gap year to explore different opportunities.
- If she were you, she would take up photography as a hobby.
Memahami penggunaan “were” dalam conditional sentence type 2 sangat penting agar kamu dapat menghindari kesalahan gramatikal yang umum. Kamu juga dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan tepat.
Punctuation
Jika ‘klausa if’ berada di awal kalimat, maka diikuti koma yang memisahkannya dari klausa utama.
- If I had a dog, I would name it Joko.
Ketika ‘klausa if’ ditempatkan setelah klausa hasil, tidak perlu ada koma di antara klausa tersebut.
- They would live in Dubai if they had enough money.
Pada conditional kedua, verb tense pada klausa if selalu berbentuk past tense, namun belum tentu situasi tersebut benar-benar terjadi di masa lampau. Bentuk lampau digunakan untuk menunjukkan bahwa situasi yang dijelaskan tidak benar saat ini atau tidak mungkin terjadi di masa depan.
Baca Juga:
Panduan Belajar Type 3 Conditional Sentence
Type Conditional Sentence dalam Bahasa Inggris
Kegunaan Rumus Type 2 Conditional Sentence
Pernyataan rumus type 2 conditional sentence digunakan ketika ingin membicarakan suatu peristiwa yang mustahil, atau situasi atau gagasan tidak nyata dan khayalan yang tidak mungkin terjadi.
- If I had more free time, I would learn to play the piano.
- If she had the opportunity, she would volunteer at an animal shelter.
Sekarang, kamu sudah memahami banyak hal tentang penggunaan conditional sentence type 2 dalam Bahasa Inggris. Penggunaan conditional sentence type 2 memerlukan pemahaman baik, tentang bentuk lampau sederhana dan kata kerja modal “would”, membantu memperkuat struktur tata bahasa sesuai konteks.
Untuk kamu yang tertarik belajar lebih banyak materi Bahasa Inggris karena rencana karir atau pendidikan, belajar sekarang juga di ICAN English! Melalui kelas interaktif, program kursus Bahasa Inggris tersedia dengan banyak pilihan, didukung tutor yang akan menemani proses belajar kamu dari level nol sampai level advanced!