Saat ini, jenis tes TOEFL semakin banyak digunakan. Bukan hanya sebagai syarat kuliah ke luar negeri saja. Hampir keseluruhan universitas mewajibkan mahasiswanya tes TOEFL sebelum mendaftar sidang skripsi. Salah satu bagian yang cukup sulit di TOEFL adalah listening. Untuk mengerjakannya maksimal, sebaiknya ketahui strategi TOEFL listening.
Bagian listening menjadi sulit karena terdapat audio berbahasa Inggris. Dalam audio ini, akan terdapat beberapa percakapan dan monolog. Percakapan dan monolog tersebut mengandung informasi untuk soal listening. Audio ini hanya diputar satu kali dan tidak ada jeda, terus berlanjut hingga bagian akhir listening. Itulah mengapa, banyak yang menganggap bagian listening ini sulit. Karena audio berbahasa Inggris terkadang akan cukup sulit dipahami.
Topik Pembahasan
5 Strategi TOEFL Listening yang Perlu Diketahui
Untuk bagian listening ini, sebenarnya belajar saja belum cukup. Kamu sebaiknya mempersiapkan pula strategi untuk mengerjakan soal listening. Jika tidak memakai strategi, dikhawatirkan waktu akan habis dan banyak soal yang belum terisi. Oleh sebab itu, sebaiknya pahami dan praktikan strategi TOEFL listening di bawah ini agar mendapat skor maksimal.
1. Memahami Petunjuk Soal
Strategi pertama yang bisa dilakukan dalam memahami petunjuk soal. TOEFL listening biasanya memiliki 3 bagian. Di setiap bagian, akan terdapat petunjuk soal. Sebelum mulai mengerjakan, sebaiknya baca dan pahami terlebih dahulu petunjuk soalnya. Dengan membaca dan memahami petunjuk soal, kamu pun akan mengetahui tipe dan bentuknya akan seperti apa.
Strategi TOEFL listening yang satu ini bisa dilakukan bahkan sebelum melakukan tes secara langsung. Sejak masih melakukan pembelajaran, kamu sudah bisa mulai memahami instruksi atau petunjuk soalnya. Bagian listening dibagi menjadi part A sampai C. Di part A, biasanya berbentuk dialog singkat. Part B berisi dialog panjang. Sedangkan part C adalah monolog.
2. Mengalokasikan Waktu untuk Mengerjakan Soal Listening
Strategi berikutnya yang dapat dilakukan adalah membuat alokasi waktu untuk mengerjakan soal listening. Dalam TOEFL, setiap bagian akan diberikan waktu tertentu. Tentunya, kamu tidak ingin kehabisan waktu sebelum menjawab semua pertanyaan. Oleh sebab itu, pastikan untuk membuat alokasi waktu terlebih dahulu sebelum ujian TOEFL dimulai.
Jika dihitung, kamu hanya mempunyai waktu selama 8 detik untuk menjawab per soal. Agar bisa menjawab seluruh soal di bagian listening ini. Oleh sebab itu, kamu perlu mengalokasikan waktu untuk berpikir dan mulai mengisi di lembar jawaban. Sebaiknya, bacalah opsi jawaban ketika audio sedang diputar. Atau bahkan sebelum audio mulai diputar.
Baca Juga:
Trik Mudah Belajar TOEFL Listening
3. Fokus pada Informasi di Baris atau Kalimat Akhir
Strategi TOEFL listening berikutnya adalah memfokuskan diri pada informasi di bagian akhir kalimat. Masih banyak orang yang berusaha keras mencerna dan mengingat seluruh informasi di audio listening. Padahal, biasanya jawaban berada di akhir baris atau kalimat. Terutama untuk bagian A dan B pada soal TOEFL listening. Oleh sebab itu, fokuslah pada bagian akhir.
Jika memungkinkan, kamu bisa saja mencoba memahami sejak baris awal. Namun, jika tidak memahaminya. Maka, tidak perlu khawatir dan panik. Cobalah fokuskan diri untuk menemukan keyword atau kata kunci di baris akhir. Biasanya, narrative speaker akan menyebutkan informasi yang berpotensi sebagai jawaban di bagian akhir audio listening.
4. Hindari Pengucapan yang Sama untuk Menjadi Jawaban
Banyak orang yang terkecoh dengan bunyi atau pengucapan yang mirip antara audio dan opsi di lembar jawaban. Padahal, jawaban dari soal biasanya bukan yang bunyi atau pengucapannya mirip. Hal ini biasanya dijadikan jebakan, sehingga banyak orang yang menjawab salah karena terlalu mengikuti pengucapan sama. Hindari jawaban yang bunyinya sama dengan audio.
Biasanya, jawaban di soal merupakan sinonim dari audio. Misalnya, di audio disebutkan kata job. Di pilihan jawaban, mungkin saja ada kata cup, bob, atau loop. Perlu diketahui, jika ada kata yang bunyinya mirip seperti itu. Maka, bisa jadi itu adalah jawaban yang sama. Biasanya, jawaban yang benarnya adalah merupakan sinonim. Misalnya adalah occupation.
Baca Juga:
Perhitungan Score TOEFL Listening
5. Semua Jawaban Harus Terisi
Strategi TOEFL listening yang terakhir adalah memastikan semua jawaban terisi. Perlu diketahui, di TOEFL tidak ada pengurangan nilai seperti olimpiade atau SBMPTN. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika kamu mengisi semua soal. Jika benar, maka akan mendapatkan tambahan poin. Namun, jika salah, maka tidak akan ada pengurangan poin.
Sehingga, sebaiknya diisi saja semua bagian soal. Siapa tahu, jawaban yang kamu isi ternyata benar. Maka, jangan sia-siakan kesempatan dengan tidak mengisi beberapa bagian. Karena akan sangat disayangkan jika ada jawaban kosong.
Pentingnya Persiapan Sebelum TOEFL Listening
Bagian listening merupakan bagian kedua dari tes TOEFL iBT. Ini berisi 2-3 tugas. Setiap tugas berisi 1 percakapan dan 2 ceramah. Setiap percakapan berdurasi sekitar 3 menit dan diikuti 5 pertanyaan, dan setiap ceramah berdurasi sekitar 4-6 menit dan diikuti 6 pertanyaan.
Jadi setiap tugas berisi 17 soal dan total ada 34-51 soal di seluruh bagian listening TOEFL. Seluruh bagian mendengarkan (termasuk waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan) akan memakan waktu antara 60 – 90 menit untuk menyelesaikannya. Tabel di bawah ini merinci dasar-dasar tes mendengarkan TOEFL.
Pada tes mendengarkan, setelah kamu mengirimkan jawaban, kamu tidak bisa kembali ke jawaban seperti pada tes membaca. Oleh karena itu, kamu tidak dapat melewatkan soal seperti pada tes membaca, jadi mungkin perlu menebak jawabannya jika mengalami kebuntuan.
Strategi TOEFL listening menjadi hal penting yang perlu diketahui. Untuk memaksimalkan skor TOEFL, sebaiknya ikutilah kursus persiapan TOEFL. Misalnya kamu belajar dan mempersiapkan diri mengikuti tes TOEFL di lembaga ICAN English. Dimana lembaga ini menyediakan kelas khusus TOEFL. Kamu akan dibimbing oleh para tutor berpengalaman untuk mendapatkan skor TOEFL yang tinggi sesuai harapan.